Perhatikan!
Silahkan Anda simak kembali lebih teliti uraian tentang misteri Perjanjian Green Hilton 1963 pada topik sebelum ini. Pada alinea ke-10 tertulis bahwa akhir jatuh tempo pengembalian biaya sewa kolateral milik bangsa Indonesia adalah tanggal 21 November 2006, bukan?
Naah....
Ada apa dengan fakta bahwa pada tanggal 20 November 2006, Presiden AS Bush Jr. datang hanya 6 (enam) jam ke Indonesia? Mau ngapain? Mengapa kok ke Istana Bogor?
Sekilas, kunjungan itu kunjungan biasa saja, yang justru aneh adalah pengawalannya begitu amat super ketat. Mengapa sampai perlu dibuat helipad khusus di halaman dalam di dalam kompleks Istana Bogor? Kok repot-repot amat?
Berikut ini akan saya tautkan beberapa berita liputan pers seputar kedatangan Mr. Bush tersebut, suasana menjelang kedatangan, suasana sekitar Istana, dan biaya perhelatan tamu, untuk kita simak bersama:
1. Kunjungan Presiden Bush ke Indonesia Kapolri Anggap Wajar AS Minta Pengamanan Lebih.
Alasan kunjungan yang "ditampilkan ke permukaan" adalah membicarakan topik kesehatan, investasi, pendidikan, reformasi dan kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi, dalam jumpa pers Presiden SBY – Bush, topiknya melebar tentang counter terrorism dan penyelesaian invasi AS ke Irak."
Lho, lalu............... soal utang yang jatuh tempo besoknya pigimana urusannya. cing?
Karena topik tentang pengembalian utang tidak ada disebut-sebut dalam "komunike bersama" dalam jumpa pers sebelum Presiden Bush pamitan, maka mau tidak mau ada empat kemungkinan yang muncul atau empat tafsir yang berbeda:
1. Cerita tentang Perjanjian Green Hilton itu sebenarnya fiktif, sehingga tidak ada ceritanya AS mesti mengembalikan uang sewa kolateral kepada rakyat Indonesia tanggal 21 November 2006.
2. Cerita tentang Perjanjian Green Hilton itu sebenarnya terjadi dan otentik, tapi peristiwa itu sifatnya - maaf - rekayasa oleh para penandatangan perjanjian Green Hilton untuk nyoba-nyoba mencairkan asset logam mulia milik dinasti? Sehingga apa yang mau dikembalikan wong ikhtiar pencairannya saja tidak tembus?
2. Cerita tentang Perjanjian Green Hilton itu sebenarnya terjadi dan otentik, tapi peristiwa itu sifatnya - maaf - rekayasa oleh para penandatangan perjanjian Green Hilton untuk nyoba-nyoba mencairkan asset logam mulia milik dinasti? Sehingga apa yang mau dikembalikan wong ikhtiar pencairannya saja tidak tembus?
3. Cerita tentang Perjanjian Green Hilton itu sebenarnya betul dan hidup, hanya saja Presiden SBY sampai Presiden Bush pamitan pun belum tahu ada perjanjian lama tingkat tinggi itu. Jadi bagaimana mau nanya apalagi nagih, wong beliau tidak tahu?
4. Cerita tentang Perjanjian Green Hilton itu sebetulnya benar dan berisi, cuman SBY tidak sampai hati atau segan menanyakan ini-itu tentang biaya sewa kolateral yang amat gede banget itu. Ah...... masa sih?
Hmmmm..... menurut Anda, dari keempat kemungkinan di atas, manakah yang paling masuk di akal dan manakah yang paling mendekati kebenaran?
No comments:
Post a Comment