Bannerad

Sunday, March 3, 2013

Obama Vs Fiscal Cliff - Amerika Serikat Dalam Bahaya



Obama Vs Fiscal Cliff - Amerika Serikat Dalam Bahaya.


Sumber berita: REP | 12 November 2012 “Obama Vs Fiscal Cliff - Amerika Serikat Dalam Bahaya”.
http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2012/11/12/obama-vs-fiscal-cliff-amerika-serikat-dalam-bahaya-502547.html


Jakarta, 12-11-2012. Topik hangat yang sedang banyak diperbincangkan di dunia ekonomi menjelang akhir tahun adalah Fiscal Cliff.  Jurang Fiskal atau Fiscal Cliff adalah sebuah istilah yang menunjuk kepada pengaruh yang akan terjadi pada akhir tahun 2012 dimana Budget Control Act 2011 dijadwalkan untuk mulai efektif.
Pada tanggal 31 Desember 2012 beberapa hal akan terjadi jika tidak terjadi perubahan pada peraturan yang berlaku.  Pertama adalah habisnya masa berlaku pemotongan pajak panghasilan sementara dimana perihal ini berarti akan ada kenaikan pajak sebanyak 2% pada pekerja.  Kedua adalah berakhirnya beberapa pelonggaran pajak pada bisnis-bisnis di Amerika Serikat yang artinya di dalam kondisi ekonomi yang masih krisis ini para pebisnis harus membayar pajak selayaknya dan mempertinggi beban biaya bisnis itu sendiri. Pengaruh Ketiga yaitu seiring dengan habisnya masa berlaku potongan pajak dari tahun 2001-2003 dan dimulainya pajak-pajak yang ditetapkan dibawah presiden Obama Health Care Law.  Seiring dengan ketiga pengaruh diatas, pengaruh Keempat juga akan terjadi yaitu pemotongan anggaran belanja pemerintahan sebagai bagian persetujuan tahun 2011.  Dimana pemotongan anggaran ini akan berlaku kepada lebih dari 1000 program pemerintahan yang telah sebelumnya direncanakan.

Pilihan Opsi Langkah Yang Dapat Diambil.
Beberapa langkah dapat menentukan masa depan ekonomi AS:
1.  Pemerintah AS dapat saja membiarkan ketentuan-ketentuan yang akan berlaku tahun 2013 tetap berjalan seperti adanya.  Habisnya masa berlaku keringanan pajak serta pemotongan anggaran belanja program pemerintahan dapat membebani pertumbuhan ekonomi AS.  Ini dapat kembali memicu resesi yang menjelang akhir tahun sudah menunjukan perbaikan menjelang akhir tahun ini.  Sisi positifnya dari langkah ini adalah defisit yang juga salah satu bagian dari GDP akan berkurang setengahnya.  Namun banyak pakar ekonomi memperkirakan bahwa keadaan ekonomi Amerika Serikat sekarang ini tidak mampu untuk menerima tekanan dari Fiscal Cliff.  Keadaan tingkat pengangguran akan semakin meresahkan dengan prakiraan dari CBO dengan peningkatan tingkat pengangguran yang tinggi seiring dengan hilangnya 2 juta pekerjaan.
2.  Opsi kedua adalah pemerintah AS dapat saja merubah beberapa ketentuan guna meniadakan kenaikan pajak (melanjutkan kembali langkah peringanan pajak) serta membatalkan kebijakan pemotongan anggaran belanja.  Tentunya opsi yang berlawanan dengan opsi pertama ini akan memicu besarnya defisit yang dapat mengakibatkan AS masuk ke dalam krisis seperti yang dialami negara gabungan Eropa.  Opsi ini juga akan membuat hutang AS semakin membengkak.
3.  Opsi terakhir adalah mencari jalan tengahnya.  Dengan memberlakukan kebijakan kebijakan yang diberikan batasan-batasan tertentu bagi keringanan pajak maupun pemotongan anggaran belanja.  Opsi ini juga akan membuat pertumbuhan ekonomi AS berkembang secara lebih perlahan.

Investor Butuh Kepastian.
Saat ini Investor sedang menunggu kepastian atau lebih tepatnya berusaha mencium gerak gerik para petinggi AS guna mendapatkan gambaran yang lebih jelas  apa yang akan dilakukan menjelang penutupan akhir tahun.  Sebenarnya pemerintah AS mempunyai banyak waktu atau tepatnya 3 tahun untuk menemukan solusinya namun kondisi politik antara pihak Demokrat dan partai Republik menyulitkan untuk adanya solusi yang konkrit.  Pihak Replublik ingin adanya kenaikan pajak serta pemotongan anggaran sedangkan pihak Demokrat ingin adanya kombinasi diantara keduanya.  Kondisi ini menjadi pelik apalagi pada saat itu adalah para pihak sedang mempersiapkan kubu mereka masing-masing bagi pemilu yang sudah dimenangkan oleh Presiden Obama.
Obama yang baru-baru ini berusaha untuk menemukan kesatuan diantara kedua belah partai menyampaikan bahwa dirinya terbuka untuk ide-ide baru guna menemukan solusi yang tepat bagi ekonomi AS.  Kendati demikian Presiden Obama tetap bersikeras bahwa pajak tetap harus dinaikan bagi mereka yang memiliki tingkat ekonomi diatas rata-rata.  Ini adalah bagian penting bagi Obama yang merupakan salah satu senjata pada saat kampanye untuk memenangkan hati warga Amerika Serikat.
Keitidakpastian ini membuat Investor bimbang dan resah apalagi menjelang akhir tahun diperkirakan banyak Investor yang sudah bersiap untuk tutup buku mengakhiri tahun 2012.  Apapun yang terjadi menjelang akhir tahun baik itu negosiasi dan kebijakan-kebijakan baru akan sangat mempengaruhi keadaan pergerakan ekonomi Amerika Serikat pada awal tahun 2013.
Jika keadaannya semakin suram tidak menutup kemungkinan Dolar AS akan semakin anjlok sehingga mengangkat nilai logam mulia atau Emas serta mata uang lainnya dalam pasar pertukaran mata uang.


[1] REP | 12 November 2012 “Obama Vs Fiscal Cliff - Amerika Serikat Dalam Bahaya”.

No comments:

Post a Comment