Bannerad

Saturday, April 18, 2015

Kapan sih cairnya?

Jika ditanya kapan cairnya, maaf, sejak awal juga kami selalu bilang soal waktu, hanya Tuhan yang tahu.
Di posting siapa identitas pemegang amanah ada yang bertanya:

"Jika memang "pemegang amanah asli tahun 2008" bisa menurunkan dolar secara drastis, kenapa sekarang ga bisa? Apa dananya sdh abis yaa? Kok cuma segitu kuatnya?".

Jawaban kami adalah:

1. Pemegang Dana Amanah yang asli adalah bandar. Mana ada bandar kagak kuat? ‎Apalagi ini bandar dunia! Mana mungkin bandar dunia kalah kuat? Dan kalau  tentang pencairan, sebelum ada pengesahan, maka pemindahan dana harus ada perintah dulu dari sang Penjaga Gudangnya, karena dia hanya Pemegang Amanah, bukan pemilik.

2. 'Kan sudah dibilang bahwa Pemegang Dana Amanah yang asli ‎hanya akan muncul menunjukkan jati dirinya hanya kepada tim penjemput yang asli? Naah, sebaliknya, tim anda sendiri yang sudah begitu yakin dengan keabsahan rekening anda, sudah berhasil mencairkankah? 'Kan indikatornya jelas, bisa ngga menurunkan kurs USD?

3. Tugas Pemegang Dana Amanah tidak sesederhana hanya mencairkan  rekening. Bukan begitu. Tugasnya adalah menunjukkan keotentikan "tanda tangannya"  dan jika itu terbukti valid, maka barulah perjanjian induk yang baru bisa dibuat, menggantikan perjanjian induk lama yang ditandatangani 12 kerajaan paling kaya di dunia beberapa abad lalu. Begitu proses itu terjadi, maka negara-negara yang selama ini mbalelo mencetak mata uang negaranya melebihi pagu kolateralnya pasti ketahuan dan akan ditagih abis tanpa kompromi dan tidak mungkin bisa mengelak.
Itulah sebabnya, mengapa intel-intel dari sono giat tanpa lelah mencari ke segala penjuru siapa si pemegang amanah yang asli di antara sekian datuk dan mbah yang mengaku dirinya otentik dan legitimate. Karena mereka sangat berkepentingan proses pembuatan perjanjian induk baru itu tetap terjadi tetapi tetap di bawah kontrol mereka. Enak aja! Gantian dong!  Bukan hanya kursnya yang akan terjun bebas menghadapi keadilan baru, bahkan asset-aset berharga mereka, properti-properti terbaik di dalam negeri mereka mau tidak mau harus rela dijaminkan sebagai tanda pengakuan bukti ulah kenakalan elite pemerintahan mereka yang kongkalingkong dengan para elite perbankan yang selama ini malang melintang di dunia. Mereka harus dan pasti menerima  sanksi yang setimpal. Itu baru fair namanya! Itu pun kalau mereka mau negaranya mendapat kucuran pinjaman dana segar yang baru dari sang bandar. Kalau tidak mau begitu, ya jangan salahkan sang bandar bila warga negaranya berdemo tiada henti menuntut pemerintahannya mundur dan diganti, seperti protest di wall street beberapa waktu lalu yang menuntut para pentolan klan banknya muncul ke permukaan untuk diadili, menyerahkan semua asset mereka dan divonis penjara seumur hidup karena telah begitu lama dzalim semena-mena dan seenaknya mendustai dunia, menyengsarakan perekonomian bangsa-bangsa lain di dunia, dan menistakan negara demi memperkaya diri mereka, dan membuat mereka-mereka warga negara yang tidak berdosa musti menanggung malu dan cercaan dunia sesudahnya. 

3 comments:

  1. oh gitu, baiklah. Semua hanya opini. Semua merasa benar.
    Dan setiap kemenangan butuh pengorbanan. (jika dimaknai secara benar).
    Pada akhirnya membangun kembali lebih mudah, daripada memperbaiki dan akhirnya runtuh juga.

    Terima kasih.

    --Elang Putih--

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf, ini bukan masalah siapa yang merasa paling benar, ya jika anda yakin menurut anda pemegang amanah asli sudah keluar, maka menurut logika saya, setidaknya akan ada dua hal yang bisa dilihat oleh semua orang:
      1. Pemimpin2 dunia pasti sudah rebutan dulu-duluan datang ke Indonesia, karena ini menyangkut aset leluhur mereka juga
      2. Akan berpengaruh drastis terhadap mata uang dunia

      Salam

      Delete
  2. Bapa Satar, saya mampir lagi..
    Efek domino Krisis Global saat ini terus bergulir, satu persatu terhempas.
    Website kami sudah jelas, masalah percaya atau tidak itu terserah masing-masing.
    Pada akhirnya nanti, semua dokumen dan bukti yang dimiliki pihak yang mengaku pemegang amanah
    tidak berguna lagi. Karena yang asli sudah muncul dan siap dengan pembuktian: tandatangan, sidik jari, retina dan DNA.
    Kami terbuka bagi siapa saja baik dari nasional maupun internasional dari pemerintahan, perbankan dan perusahaan yang ingin bekerjasama menggunakan dana ini. Walau saat ini kehadiran kami dianggap pepesan kosong dan diragukan itu tidak masalah. Oh iya, sekedar info saja bagi yang menunggu dana ini cair, saya tegaskan disini bahwa dana ini hanya bisa dipakai untuk dana jaminan cash collateral di bank. Secara keseluruhan dana ini terdiri dari 1.200 rekening cash collateral yang telah disebar di seluruh bank central/bank komersial/sektor privat nasional maupun internasional yang telah menjadi anggota Committee of 300 di tiap negara di seluruh dunia. Seluruh rekening ini telah digabungkan dalam satu Rekening Khusus 103.357.777 (Global Collateral Accounts).

    Setiap pemimpin negara maupun pejabat pemerintahan yang tulus, bisa bekerjasama menggunakan dana ini demi mewujudkan Kesejahteraan Bersama.

    Demikian bapa Satar, setuju dengan pendapat anda, memang pada dasarnya saat ini bukan saatnya mencari siapa yang benar juga bukan siapa yang mempunyai legitimasi mencairkan dana ini.

    terima kasih dan salam hormat,

    Elang Putih


    ReplyDelete