Jika ditanya kapan cairnya, maaf, sejak awal juga kami
selalu bilang soal waktu, hanya Tuhan yang tahu.
Di posting siapa identitas pemegang amanah ada yang
bertanya:
"Jika memang "pemegang amanah asli tahun
2008" bisa menurunkan dolar secara drastis, kenapa sekarang ga bisa? Apa
dananya sdh abis yaa? Kok cuma segitu kuatnya?".
Jawaban kami adalah:
1. Pemegang Dana Amanah yang asli adalah bandar. Mana ada
bandar kagak kuat? Apalagi ini bandar dunia! Mana mungkin bandar dunia kalah
kuat? Dan kalau tentang pencairan,
sebelum ada pengesahan, maka pemindahan dana harus ada perintah dulu dari sang
Penjaga Gudangnya, karena dia hanya Pemegang Amanah, bukan pemilik.
2. 'Kan sudah dibilang bahwa Pemegang Dana Amanah yang asli
hanya akan muncul menunjukkan jati dirinya hanya kepada tim penjemput yang
asli? Naah, sebaliknya, tim anda sendiri yang sudah begitu yakin dengan
keabsahan rekening anda, sudah berhasil mencairkankah? 'Kan indikatornya jelas,
bisa ngga menurunkan kurs USD?
3. Tugas Pemegang Dana Amanah tidak sesederhana hanya
mencairkan rekening. Bukan begitu.
Tugasnya adalah menunjukkan keotentikan "tanda tangannya" dan jika itu terbukti valid, maka barulah
perjanjian induk yang baru bisa dibuat, menggantikan perjanjian induk lama yang
ditandatangani 12 kerajaan paling kaya di dunia beberapa abad lalu. Begitu
proses itu terjadi, maka negara-negara yang selama ini mbalelo mencetak mata
uang negaranya melebihi pagu kolateralnya pasti ketahuan dan akan ditagih abis
tanpa kompromi dan tidak mungkin bisa mengelak.
Itulah sebabnya, mengapa intel-intel dari sono giat tanpa
lelah mencari ke segala penjuru siapa si pemegang amanah yang asli di antara
sekian datuk dan mbah yang mengaku dirinya otentik dan legitimate. Karena
mereka sangat berkepentingan proses pembuatan perjanjian induk baru itu tetap
terjadi tetapi tetap di bawah kontrol mereka. Enak aja! Gantian dong! Bukan hanya kursnya yang akan terjun bebas
menghadapi keadilan baru, bahkan asset-aset berharga mereka, properti-properti
terbaik di dalam negeri mereka mau tidak mau harus rela dijaminkan sebagai
tanda pengakuan bukti ulah kenakalan elite pemerintahan mereka yang
kongkalingkong dengan para elite perbankan yang selama ini malang melintang di
dunia. Mereka harus dan pasti menerima
sanksi yang setimpal. Itu baru fair namanya! Itu pun kalau mereka mau
negaranya mendapat kucuran pinjaman dana segar yang baru dari sang bandar.
Kalau tidak mau begitu, ya jangan salahkan sang bandar bila warga negaranya
berdemo tiada henti menuntut pemerintahannya mundur dan diganti, seperti
protest di wall street beberapa waktu lalu yang menuntut para pentolan klan
banknya muncul ke permukaan untuk diadili, menyerahkan semua asset mereka dan
divonis penjara seumur hidup karena telah begitu lama dzalim semena-mena dan
seenaknya mendustai dunia, menyengsarakan perekonomian bangsa-bangsa lain di
dunia, dan menistakan negara demi memperkaya diri mereka, dan membuat
mereka-mereka warga negara yang tidak berdosa musti menanggung malu dan cercaan
dunia sesudahnya.
oh gitu, baiklah. Semua hanya opini. Semua merasa benar.
ReplyDeleteDan setiap kemenangan butuh pengorbanan. (jika dimaknai secara benar).
Pada akhirnya membangun kembali lebih mudah, daripada memperbaiki dan akhirnya runtuh juga.
Terima kasih.
--Elang Putih--
Maaf, ini bukan masalah siapa yang merasa paling benar, ya jika anda yakin menurut anda pemegang amanah asli sudah keluar, maka menurut logika saya, setidaknya akan ada dua hal yang bisa dilihat oleh semua orang:
Delete1. Pemimpin2 dunia pasti sudah rebutan dulu-duluan datang ke Indonesia, karena ini menyangkut aset leluhur mereka juga
2. Akan berpengaruh drastis terhadap mata uang dunia
Salam
Bapa Satar, saya mampir lagi..
ReplyDeleteEfek domino Krisis Global saat ini terus bergulir, satu persatu terhempas.
Website kami sudah jelas, masalah percaya atau tidak itu terserah masing-masing.
Pada akhirnya nanti, semua dokumen dan bukti yang dimiliki pihak yang mengaku pemegang amanah
tidak berguna lagi. Karena yang asli sudah muncul dan siap dengan pembuktian: tandatangan, sidik jari, retina dan DNA.
Kami terbuka bagi siapa saja baik dari nasional maupun internasional dari pemerintahan, perbankan dan perusahaan yang ingin bekerjasama menggunakan dana ini. Walau saat ini kehadiran kami dianggap pepesan kosong dan diragukan itu tidak masalah. Oh iya, sekedar info saja bagi yang menunggu dana ini cair, saya tegaskan disini bahwa dana ini hanya bisa dipakai untuk dana jaminan cash collateral di bank. Secara keseluruhan dana ini terdiri dari 1.200 rekening cash collateral yang telah disebar di seluruh bank central/bank komersial/sektor privat nasional maupun internasional yang telah menjadi anggota Committee of 300 di tiap negara di seluruh dunia. Seluruh rekening ini telah digabungkan dalam satu Rekening Khusus 103.357.777 (Global Collateral Accounts).
Setiap pemimpin negara maupun pejabat pemerintahan yang tulus, bisa bekerjasama menggunakan dana ini demi mewujudkan Kesejahteraan Bersama.
Demikian bapa Satar, setuju dengan pendapat anda, memang pada dasarnya saat ini bukan saatnya mencari siapa yang benar juga bukan siapa yang mempunyai legitimasi mencairkan dana ini.
terima kasih dan salam hormat,
Elang Putih