Bannerad

Sunday, March 3, 2013

Utang AS dalam ‘Bahaya’

Utang AS dalam ‘Bahaya’. [1]
LONDON, Selasa – Lembaga pemeringkat Standard & Poor’s mengatakan kemungkinan akan menurunkan peringkat utang AS. Ini membuat pasar finansial global bergejolak pada Selasa (19/4) dan Rabu (20/4). Pasar langsung menilai, status utang negara AS dalam “bahaya”.
Standard & Poor’s (S&P) masih memberikan kode AAA (aman dari segala risiko) terhadap utang AS. Namun, S&P telah menurunkan prospek utang AS dari “stabil AAA” menjadi “negatif AAA” alias status itu bisa anjlok segera.
Ini semua terkait kekhawatiran pasar soal kemampuan AS membayar utang-utang itu kelak. Utang-utang AS melejit pesat, sementara pertumbuhan ekonominya kembang kempis (lihat tabel).
clip_image002
Dalam 10 tahun mendatang, Partai Demokrat dan Presiden AS Barack Obama merencanakan pengurangan utang sebesar 4 triliun dollar AS.
Kubu Republik meminta agar Obama menyusun rencana penurunan utang sebesar 6 triliun dollar AS untuk 12 tahun ke depan.
Namun, tidak satu pun dari dua skema itu yang akan layak dijalankan secara teoritis. Jika mengikuti skema Obama, artinya setiap tahun Pemerintah AS harus mengurangi utang sebesar 400 miliar dollar AS.
Ini sulit karena pertumbuhan ekonomi AS harus menghasilkan uang di atas 400 miliar dollar AS per tahun alias pertumbuhan minimal 3 persen. Ini relatif mustahil bagi ekonomi AS.
S&P prihatin dengan tingkat utang Pemerintah AS saat ini serta sikap para politisi yang tak bersepakat soal pengurangan defisit anggaran pemerintah yang selama ini ditutupi dengan utang.
Isu utang AS ini menjadi penting ke depan. Tidak dimungkiri, gejolak di pasar finansial pertanda investor semakin memerhatikan posisi utang AS.
Belum ada reaksi langsung terhadap pernyataan S&P. China sebagai pemegang terbesar obligasi Pemerintah AS belum bereaksi. Namun, Li Jie, Kepala Riset Valuta Asing China, sebuah lembaga riset di Universitas Pusat Keuangan dan Ekonomi di Beijing, menyatakan, “Pernyataan S&P merupakan peringatan.”
David Watt, seorang ahli strategi investasi dari RBC Dominion Securities, mengatakan, diskusi soal potensi penurunan peringkat utang AS sudah marak dalam dua tahun terakhir.

[1] Kutipan dari Kompas 20 April 2011. “Utang AS dalam ‘Bahaya’”. http://cetak.kompas.com/read/2011/04/20/04123324/utang.as.dalam.bahaya












No comments:

Post a Comment